Percuma mikir kalo nggak kritis

November 17th, 2014 § 0 comments

percuma

Indonesia nggak perlu Kementerian Kesehatan kalo fungsinya cuma untuk nyetempel semua instruksi WHO. Mbok coba berpikir kritis dan mandiri, jangan cuma ngikutin press release atau talking points-nya WHO.

Mereka bilang e-cigarette bisa jadi gateway to tobacco use? Coba baca artikel mengenai studi ini. Bayangin, dari 1,300 orang cuma ada satu yang akhirnya merokok? Nggak efisien banget dia sebagai ‘gateway’.

Mereka bilang ecig gak bisa bikin orang berhenti merokok? Jangan-jangan WHO melarang mereka baca studi ini. Uji klinisnya pun udah ada di sini.

Dan yang paling membingungkan adalah klaim soal ecig lebih berbahaya daripada rokok konvensional, itu dasarnya apa coba? Akal sehat aja pasti bisa tau bedanya: Yang satu uap hasil pemanasan cairan dan yang satunya asap hasil proses pembakaran sesuatu. Sudah ada studinya kok bahwa uap ecig lebih aman dari segi sitotoksisitasnya, komposisi karsinogennya, dan emisinya daripada rokok konvensional.

Jangan cuma mikir; mikir yang kritis.

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.